Pada tanggal 14 Juni 2025, Museum Nasional Jakarta menggelar acara spektakuler bertajuk “Swarna Biru”. Acara ini diselenggarakan oleh Belantara Budaya Indonesia. Fashion show ini bertujuan memperkenalkan dan melestarikan budaya melalui wastra Nusantara. Peserta berasal dari berbagai kalangan dan usia, menampilkan busana tradisional yang elegan dan modern.
Konsep dan Makna Fashion Show Swarna Biru
Warna dan Filosofi Swarna Biru
“Swarna Biru” berarti emas biru, melambangkan kemewahan dan kebanggaan budaya. Warna biru terinspirasi dari lautan yang luas dan dalam. Hal ini mencerminkan perjalanan budaya Indonesia yang kaya dan mendunia. Warna emas melambangkan nilai keindahan dan keanggunan busana tradisional.
Tujuan Acara
Acara ini bertujuan untuk memperkuat cinta budaya Indonesia. Belantara Budaya ingin agar generasi muda lebih mengenal wastra tradisional. Selain itu, acara juga ingin memberikan ruang ekspresi bagi perempuan dari berbagai latar belakang.
Peserta Fashion Show dan Kategori Busana
Ragam Peserta
Fashion show ini diikuti oleh 498 perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan, peserta difabel juga dilibatkan dalam pagelaran ini. Hal ini menunjukkan inklusivitas dan semangat kebersamaan dalam pelestarian budaya.
Jenis Busana yang Ditampilkan
Berbagai jenis wastra tradisional dipamerkan, di antaranya:
- Kebaya, busana wanita khas Indonesia yang anggun dan elegan.
- Batik, kain bercorak khas yang sudah diakui UNESCO.
- Tenun, kain rajut dengan motif dari berbagai daerah.
- Ikat, teknik pewarnaan unik dan khas.
- Songket, kain brokat dengan nuansa mewah dari Sumatera.
Semua busana dirancang dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan keaslian tradisi.
Kolaborasi dengan Desainer Lokal
Desainer yang Berpartisipasi
Belantara Budaya menggandeng berbagai desainer ternama, seperti Oleander by Ribie, Tialoris by Tiara, dan Ellylle. Selain itu ada juga Kebaya Kembang, Shamara, Arsita Craft, KAIN, Dhara Clothing, Kipas Sae, dan Kala Seni. Mereka menggabungkan kreativitas dan kearifan lokal dalam setiap rancangan.
Peran Desainer dalam Pelestarian Budaya
Desainer berperan penting dalam mengangkat wastra tradisional ke panggung modern. Mereka mampu membuat busana tradisional menjadi trendi dan diterima masyarakat luas. Kolaborasi ini memperkuat eksistensi budaya di era globalisasi.
Prestasi dan Apresiasi Fashion Show Swarna Biru
Rekor MURI
Pagelaran ini berhasil mencetak Rekor MURI sebagai “Pagelaran Busana Wastra Berwarna Biru dengan Jumlah Peserta Terbanyak.” Rekor ini membuktikan antusiasme masyarakat dalam melestarikan budaya. Ini juga menjadi momentum kebanggaan nasional terhadap warisan budaya.
Respon Publik dan Media
Acara ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan media. Banyak pihak mengapresiasi usaha melestarikan wastra tradisional melalui ajang yang kreatif dan inklusif. Media lokal dan nasional memberitakan acara ini sebagai tonggak penting dalam dunia mode budaya Indonesia.
Harapan dan Rencana Masa Depan
Visi Pendiri Belantara Budaya
Pendiri Belantara Budaya, Diah Kusumawardani Wijayanti, berharap acara ini menjadi langkah awal melestarikan budaya secara masif. Ia ingin budaya Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat luas, terutama generasi muda.
Rencana Ekspansi Internasional
Ke depannya, Belantara Budaya berencana menggelar acara serupa di berbagai negara. Mereka akan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri. Tujuannya memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional.
Peningkatan Kualitas dan Partisipasi
Belantara Budaya juga berkomitmen meningkatkan kualitas acara dan memperluas partisipasi. Termasuk melibatkan lebih banyak komunitas budaya dan desainer dari seluruh Nusantara. Hal ini demi memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat budaya dan mode tradisional.
Kesimpulan
Fashion show Swarna Biru bukan sekadar pagelaran busana biasa. Acara ini merupakan wujud nyata kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Melibatkan ratusan perempuan dari berbagai usia dan latar belakang, pagelaran ini memperlihatkan kekayaan wastra tradisional.
Kolaborasi dengan desainer lokal juga menjadi kunci sukses acara. Mereka mampu memadukan unsur tradisional dengan gaya modern. Rekor MURI yang diraih membuktikan antusiasme tinggi masyarakat dan keseriusan pelestarian budaya.