Dalam era globalisasi dan persaingan budaya antarbangsa, langkah kolaboratif menjadi sangat penting untuk memperkuat identitas nasional sekaligus memperluas jangkauan budaya. Baru-baru ini, Indonesia menyatakan kesiapan untuk menjalin kerjasama dengan Malaysia dalam menyelenggarakan sebuah festival budaya Islam-Melayu. Festival ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pameran seni publik, pendidikan budaya, dan penguatan sektor ekonomi kreatif. sumsel.antaranews.com+2pantau.com+2
Latar Belakang Kerjasama Budaya
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan ragam budaya lokal, suku bangsa, tradisi dan kesenian. Sementara itu, Malaysia memiliki kerangka budaya Melayu-Islam yang kuat serta jaringan regional di Asia Tenggara. Kolaborasi kedua negara tampil sebagai strategi untuk memamerkan warisan budaya Islam-Melayu yang selama ini menjadi jembatan antara tradisi Nusantara dan dunia Islam. detiknews+1
Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, dalam sejumlah pernyataannya menyampaikan bahwa festival tersebut akan mengangkat instalasi seni publik, ruang pamer terbuka, dan pertemuan antara seniman dari kedua negara. Ia menegaskan bahwa “jejak percampuran budaya Indonesia dengan Islam sangat kuat dalam ragam seni kita” dan festival ini bisa memperluas akses masyarakat terhadap karya-karya tersebut. detiknews+1
Fokus Festival dan Waktu Pelaksanaan
Festival berlabel “Islam-Melayu” ini direncanakan berlangsung pada November 2026 di Jakarta dengan instalasi seni di ruang publik yang terkoneksi antara kedua negara. Instalasi seni publik ini diharapkan menarik bukan hanya masyarakat dalam negeri tetapi juga wisatawan budaya internasional. pantau.com+1
Komponen festival dirancang mencakup pameran seni visual, pertunjukan musik tradisional dan kontemporer, dialog seni dan budaya, serta pelibatan UMKM kreatif yang berakar pada tradisi Islam-Melayu. Dengan demikian, festival ini tidak hanya bersifat budaya tetapi juga ekosistem ekonomi kreatif. Koran Jakarta+1
Manfaat untuk Budaya, Masyarakat, dan Ekonomi Kreatif
Penguatan Identitas Budaya
Melalui festival ini, Indonesia dan Malaysia memperlihatkan bagaimana budaya Islam-Melayu dapat menjadi kekuatan bersama. Kolaborasi semacam ini membantu menjaga warisan budaya dari generasi ke generasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai tradisi.
Edukasi dan Seni Publik
Konsep seni publik yang diusung berarti instalasi seni akan ditempatkan di ruang terbuka dan mudah diakses masyarakat luas. Hal ini membantu membawa seni ke dalam kehidupan sehari-hari dan bukan hanya dalam galeri tertutup. detiknews
Peningkatan Ekonomi Kreatif
Festival budaya besar memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM kreatif—seperti seniman, pengrajin, desainer, hingga pengelola event—untuk memperoleh panggung dan pasar. Pemerintah Indonesia sendiri melihat ini sebagai upaya membuat ekosistem budaya yang berkelanjutan. Koran Jakarta
Diplomasi Budaya
Kerjasama lintas negara seperti ini turut memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi budaya dan soft power. Melalui budaya, negara dapat memperluas pengaruh dan citra positif secara internasional.
Tantangan dan Catatan Penting
Walau memiliki banyak manfaat, festival budaya lintas negara ini juga menghadapi beberapa tantangan:
- Koordinasi antar negara: Perbedaan birokrasi, bahasa, dan prioritas budaya antar Indonesia dan Malaysia perlu disinkronkan.
- Keseimbangan antara tradisi dan kontemporer: Menampilkan tradisi dengan cara yang relevan bagi generasi muda tanpa kehilangan esensi.
- Sumber daya dan pembiayaan: Pengadaan instalasi seni publik dan pelibatan UMKM butuh dana, manajemen, dan promosi yang baik.
- Pelibatan komunitas lokal: Penting agar masyarakat lokal merasa memiliki dan terlibat aktif, bukan hanya sebagai objek pertunjukan.
Kesimpulan
Inisiatif Indonesia untuk bekerja sama dengan Malaysia dalam menyelenggarakan festival budaya Islam-Melayu merupakan langkah strategis dalam memperkuat identitas budaya, memajukan ekonomi kreatif, dan memperluas diplomasi budaya. Dengan konsep seni publik dan penyertaan pelaku kreatif, festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana edukasi, pelestarian, dan inovasi. Tantangan tetap ada, namun dengan perencanaan matang dan pelibatan masyarakat luas, manfaatnya dapat dirasakan secara jangka panjang. Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadikan budaya sebagai aset nasional yang hidup, berdaya dan global.
