Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) MPR RI menggelar lokakarya yang membahas keberagaman dan persatuan suku-suku di Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai kebangsaan serta mempererat persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk.
Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu provinsi dengan latar belakang etnis dan budaya yang beragam. Berbagai suku seperti Batak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak, Melayu, Nias, dan suku lainnya hidup berdampingan dalam satu wilayah. Kondisi ini menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam menjaga persatuan.
Meneguhkan Nilai Kebhinekaan
Dalam lokakarya tersebut, para narasumber menekankan pentingnya memahami keberagaman sebagai aset bangsa. Perbedaan suku, budaya, dan adat istiadat dinilai bukan sebagai pemisah, melainkan sebagai perekat yang memperkaya identitas nasional.
Selain itu, nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika kembali ditekankan sebagai fondasi utama dalam menjaga keharmonisan antar kelompok masyarakat.
Peran Masyarakat dan Tokoh Adat
Lokakarya ini juga membahas peran strategis tokoh adat, tokoh agama, dan generasi muda dalam menjaga persatuan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga adat dinilai penting untuk mencegah konflik sosial serta memperkuat rasa saling menghormati.
Peserta lokakarya diajak untuk berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai upaya konkret yang dapat dilakukan di tingkat lokal, termasuk melalui pendidikan, dialog budaya, dan kegiatan sosial bersama.
Membangun Persatuan di Tengah Tantangan
Di tengah dinamika sosial dan perkembangan teknologi informasi, potensi gesekan antar kelompok dapat muncul jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan seperti lokakarya ini dinilai relevan untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya persatuan.
F-PKS MPR berharap hasil diskusi dapat menjadi masukan dalam perumusan kebijakan serta program yang mendorong kerukunan dan persatuan di Sumatera Utara.
Kesimpulan
Lokakarya F-PKS MPR tentang keberagaman dan persatuan suku-suku di Sumut menjadi langkah penting dalam memperkuat nilai kebangsaan. Dengan dialog terbuka dan pemahaman yang mendalam, keberagaman dapat terus dijaga sebagai kekuatan bangsa, sekaligus memperkokoh persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
