Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera terus memakan korban. Data terbaru yang dihimpun dari pemerintah daerah dan otoritas penanggulangan bencana menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal dunia telah mencapai ratusan jiwa yang tersebar di tiga provinsi: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Per tanggal terbaru yang diumumkan, korban tewas tercatat sebanyak 217 orang di Sumatera Utara, 96 orang di Aceh, dan 129 orang di Sumatera Barat. Angka ini masih mungkin berubah mengingat proses pencarian dan pendataan di lapangan masih dilakukan secara intensif oleh tim gabungan.
Korban Tewas di Sumatera Utara Capai 217 Orang
Sumatera Utara menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal terbanyak. Penyebab utamanya adalah kombinasi curah hujan ekstrem, luapan sungai, serta longsor di daerah perbukitan. Tim gabungan terus menyisir titik-titik yang paling terdampak dan masih berfokus pada pencarian warga yang belum ditemukan.
Pemerintah daerah menyebutkan bahwa beberapa titik update korban banjir sumateramasih sulit dijangkau karena tertutup material longsor. Selain itu, aliran air yang masih tinggi di beberapa kawasan membuat proses penanganan berjalan lebih hati-hati.
Korban di Aceh Bertambah Menjadi 96 Orang
Aceh juga mengalami dampak besar dari bencana hidrometeorologi ini. Sejumlah kabupaten dilaporkan mengalami kerusakan parah pada rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur. Jumlah korban tewas telah mencapai 96 orang, dan petugas masih melakukan pendataan lanjutan.
Warga yang selamat banyak diungsikan ke pos-pos darurat, sementara pemerintah daerah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara.
Sumatera Barat Melaporkan 129 Korban Meninggal
Sumatera Barat menjadi salah satu daerah dengan topografi rawan longsor sehingga bencana ini membawa dampak yang luas. Jumlah korban meninggal di provinsi ini telah mencapai 129 orang.
Beberapa wilayah pedesaan menjadi titik yang paling sulit ditangani karena akses jalan terputus. Pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembukaan jalur evakuasi dan pendistribusian bantuan ke daerah terisolasi.
Proses Evakuasi dan Pendataan Masih Berlangsung
Meski sebagian wilayah sudah dapat dijangkau, proses evakuasi masih terkendala cuaca dan kondisi medan. Tim lapangan terdiri dari berbagai unsur, termasuk petugas pemerintah, pihak keamanan, relawan, dan organisasi kemanusiaan.
Selain korban meninggal, terdapat pula warga yang dilaporkan hilang di beberapa provinsi. Pemerintah menekankan bahwa proses pencarian tidak akan dihentikan sampai wilayah terdampak benar-benar dinyatakan aman dan seluruh data korban telah terverifikasi.
Dukungan Pemerintah dan Upaya Pemulihan
Pemerintah pusat meminta seluruh jajaran untuk memaksimalkan upaya penanganan bencana, mulai dari evakuasi, logistic darurat, hingga pemulihan akses jalan. Upaya rehabilitasi juga mulai direncanakan, termasuk perbaikan sungai, tanggul, serta infrastruktur lain yang rusak akibat hantaman banjir dan longsor.
Selain bantuan fisik, pemerintah juga menyiapkan dukungan psikososial untuk warga yang terdampak, terutama bagi keluarga korban dan anak-anak yang harus mengungsi.
Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Menghadapi kondisi cuaca yang masih tidak menentu, pemerintah mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di dekat aliran sungai, lereng perbukitan, atau daerah yang selama ini sering mengalami banjir.
Kesiapsiagaan lokal serta informasi yang akurat dari otoritas setempat menjadi faktor penting untuk meminimalkan risiko korban di tengah cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlanjut.
Penutup
Dengan jumlah korban yang terus diperbarui, tragedi banjir dan longsor di Sumatera menjadi pengingat betapa pentingnya mitigasi bencana, perbaikan tata ruang, serta penguatan sistem peringatan dini.
Harapannya, upaya penanganan yang kini dilakukan dapat membantu mempercepat pemulihan dan meringankan beban warga terdampak di tiga provinsi tersebut.