Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Pramono Edhie Wibowo, mengumumkan rencana pembangunan tanggul pesisir Jakarta secara bertahap. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko banjir dan abrasi di wilayah pesisir, sekaligus menjaga keamanan warga yang tinggal di kawasan pesisir.

Pengumuman ini menjadi sorotan publik karena Jakarta merupakan kota yang rentan terhadap banjir rob, abrasi, dan kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global dan urbanisasi pesisir yang pesat.


Latar Belakang Pembangunan Tanggul

Jakarta memiliki garis pantai yang panjang, dan beberapa wilayah pesisir seperti Penjaringan, Muara Angke, dan Cilincing sering terdampak banjir rob saat air pasang tinggi. Kondisi ini diperparah oleh:

  1. Kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.
  2. Turunnya tanah (land subsidence) karena pengambilan air tanah secara berlebihan.
  3. Curah hujan tinggi dan drainase yang belum optimal.

Tanggul pesisir menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mengurangi kerugian akibat banjir, melindungi properti, serta menjaga kualitas hidup masyarakat pesisir.


Rencana Pembangunan Secara Bertahap

Pramono menjelaskan bahwa pembangunan tanggul tidak bisa dilakukan sekaligus karena skala dan biaya yang besar. Oleh karena itu, rencana pembangunan cicilan ini dilakukan:

  • Tahap pertama: Fokus pada wilayah paling rawan banjir di Jakarta Utara, termasuk Muara Angke dan Penjaringan.
  • Tahap kedua: Membangun tanggul di daerah pesisir Jakarta Timur dan Jakarta Barat yang rentan terhadap abrasi.
  • Tahap ketiga: Pembangunan tanggul lanjutan dan perbaikan tanggul lama untuk memperkuat pertahanan pesisir.

Pramono menekankan bahwa pembangunan tanggul akan mengutamakan keamanan dan kualitas konstruksi, sehingga walaupun bertahap, efektivitasnya tetap optimal.


Tujuan Pembangunan Tanggul

Beberapa tujuan utama pembangunan tanggul pesisir ini antara lain:

  1. Mengurangi risiko banjir rob – Melindungi permukiman warga pesisir dari masuknya air laut.
  2. Mencegah abrasi pantai – Menjaga garis pantai agar tidak semakin mundur akibat gelombang dan arus laut.
  3. Menjamin keberlanjutan lingkungan – Tanggul dirancang ramah lingkungan, dengan area hijau dan ruang terbuka publik.
  4. Meningkatkan ketahanan kota – Jakarta dapat menghadapi perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut di masa depan.

Pramono juga menegaskan bahwa pembangunan tanggul ini akan terintegrasi dengan proyek normalisasi sungai, sodetan, dan pompa air, sehingga penanganan banjir lebih menyeluruh.


Pendanaan dan Kerja Sama

Pembangunan tanggul pesisir Jakarta membutuhkan biaya besar dan kerja sama lintas instansi. Pramono menyebutkan:

  • Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pihak swasta.
  • Pendanaan akan disesuaikan dengan tahapan proyek agar efisien.
  • Keterlibatan masyarakat sekitar juga penting untuk menjaga tanggul dan lingkungan pesisir.

Model pembangunan bertahap ini memungkinkan kontrol anggaran lebih baik dan memastikan proyek selesai sesuai target.


Dampak bagi Masyarakat Pesisir

Masyarakat pesisir menyambut baik rencana tanggul ini karena:

  1. Keamanan Rumah dan Lingkungan – Risiko banjir berkurang, sehingga kerusakan properti bisa diminimalkan.
  2. Kegiatan Ekonomi Lebih Stabil – Nelayan dan pedagang pesisir tidak terganggu oleh banjir atau abrasi.
  3. Lingkungan Lebih Nyaman – Area tanggul dapat dimanfaatkan sebagai taman dan jalur pejalan kaki, meningkatkan kualitas hidup warga.

Namun, beberapa warga mengingatkan pentingnya transparansi dan pengawasan proyek, agar pembangunan tanggul sesuai rencana dan bebas dari penyimpangan.


Langkah-Langkah Keamanan dan Lingkungan

Pramono menekankan bahwa pembangunan tanggul akan memperhatikan:

  • Studi lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif pada ekosistem pesisir.
  • Teknologi tahan banjir yang bisa menahan gelombang tinggi.
  • Ruang hijau dan jalur publik agar warga tetap bisa memanfaatkan area pesisir.
  • Pemantauan berkala oleh BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum.

Dengan pendekatan ini, tanggul tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari banjir, tetapi juga menjadi fasilitas publik yang bermanfaat.


Kesimpulan

Janji Pramono untuk membangun tanggul pesisir Jakarta secara bertahap menunjukkan keseriusan pemerintah provinsi dalam menangani banjir rob dan abrasi. Pendekatan bertahap, transparan, dan ramah lingkungan menjadi kunci keberhasilan proyek ini.

Masyarakat pesisir diharapkan mendukung proyek ini, menjaga lingkungan, dan ikut memantau perkembangan pembangunan. Dengan tanggul yang kuat, Jakarta bisa lebih aman menghadapi banjir dan dampak perubahan iklim di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *