MRT Jakarta Fase 2A adalah proyek lanjutan penting yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota. Panjang lintasan sekitar 5,8 kilometer. Proyek ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Pembangunan ini menjadi bagian besar dari perluasan jaringan MRT Jakarta.
Capaian Konstruksi Fase 2A
Per Juni 2025, progres konstruksi fase 2A mencapai 49,99%. Angka ini melampaui target yang dipatok sebesar 48,54%. Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembangunan proyek.
Paket kontrak CP201, yang mencakup Stasiun Thamrin dan Monas, telah mencapai kemajuan 88,41%. Pekerjaan utama seperti instalasi eskalator dan finishing arsitektural di Stasiun Monas sudah berjalan lancar.
Target penyelesaian paket CP201 ditetapkan pada akhir 2025 dengan rencana operasional dimulai pada tahun 2027. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga timeline proyek.
Paket Kontrak Lain dalam Pembangunan
Selain CP201, pembangunan fase 2A juga melibatkan paket kontrak CP202, CP203, dan CP205A/B. Paket-paket ini fokus pada pembangunan terowongan dan stasiun antara Harmoni hingga Kota.
Seluruh rel kereta telah tiba di Jakarta dan sedang dipersiapkan untuk pengiriman ke lokasi konstruksi. Ini menandakan kesiapan lanjutan dalam proses pembangunan rel.
Untuk penyediaan kereta, paket CP206 sedang dalam tahap market sounding dengan beberapa calon kandidat. Proses ini merupakan tahap awal untuk re-bidding penyedia kereta MRT.
Sementara itu, paket CP207 terkait sistem pembayaran otomatis sedang dalam tahap klarifikasi dokumen tender. Ini akan memastikan sistem pembayaran modern dan efisien bagi penumpang.
Anggaran dan Konsep Transit-Oriented Development
Proyek MRT Jakarta fase 2A menghabiskan biaya sekitar Rp25,3 triliun. Pendanaan berasal dari kerja sama pinjaman Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase pertama, fase 2A dibangun dengan konsep transit-oriented development (TOD). Konsep TOD mengintegrasikan stasiun MRT dengan kawasan sekitar secara harmonis.
Pengembangan infrastruktur sekitar stasiun dilakukan untuk mendukung mobilitas pengguna MRT. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan manfaat sosial dan ekonomi proyek.
Transit-Oriented Development dan Manfaatnya
Konsep TOD tidak hanya membangun stasiun, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung. Fasilitas seperti area pejalan kaki, taman, dan ruang publik dirancang untuk kenyamanan penumpang.
Pengintegrasian ini diharapkan mampu meningkatkan penggunaan transportasi umum. Selain mengurangi kemacetan, juga mendukung pengembangan kota berkelanjutan.
Masyarakat sekitar stasiun juga diuntungkan dengan kemudahan akses ke berbagai fasilitas publik. Hal ini memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial bagi kawasan sekitar.
Rencana Penyelesaian dan Target Waktu
Proyek fase 2A dibagi menjadi dua segmen utama. Segmen pertama menghubungkan Bundaran HI sampai Harmoni, sedangkan segmen kedua dari Harmoni ke Kota.
Segmen pertama ditargetkan selesai pada tahun 2027. Sementara segmen kedua diharapkan selesai pada tahun 2029. Target ini sesuai dengan perencanaan pemerintah dan operator MRT.
Dengan kemajuan konstruksi yang konsisten, proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu. Penyelesaian tepat waktu penting untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jakarta.
Dampak Positif MRT Jakarta Fase 2A
MRT Jakarta fase 2A akan memperluas akses transportasi modern. Hal ini akan meningkatkan konektivitas antar kawasan di pusat kota Jakarta.
Pengurangan kemacetan di wilayah Jakarta Pusat juga menjadi salah satu tujuan utama. Dengan MRT, diharapkan masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Pembangunan infrastruktur pendukung di sekitar stasiun juga akan meningkatkan kualitas hidup. Kawasan sekitar stasiun akan menjadi lebih hidup dan terintegrasi.
Kesimpulan
MRT Jakarta Fase 2A merupakan proyek strategis dengan progres signifikan hingga Juni 2025. Proyek ini menghubungkan titik-titik penting di Jakarta Pusat.
Dengan pendanaan dan kerja sama internasional, fase 2A dikembangkan dengan konsep transit-oriented development. Ini menjanjikan kemudahan akses dan pengembangan kawasan sekitar stasiun.
Target penyelesaian di tahun 2027 dan 2029 menunjukkan kesiapan operator dalam menuntaskan proyek. Proyek ini diharapkan mendukung mobilitas dan kualitas hidup warga Jakarta.
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A menjadi langkah besar dalam mengurangi kemacetan. Ini juga meningkatkan penggunaan transportasi publik yang ramah lingkungan.